Rabu, 24 Januari 2018

Stok Aman Kesabaran

Butuh banget memotivasi diri akhir-akhir ini. Memotivasi diri plus menyuplai kesabaran yang banyak.

Kenapa?

Karena si Valide (18m), sang buah hati, lagi pengen-pengennya nempel terus, cari perhatiannya lebih luar biasa, sampai ibunya beranjak dari tempat tidur ketika dia tengah tidur pun berasa dan dia langsung nangis. 😅😅😅

Yang membuat diri saya lelah itu adalah mendengar tangisan melengkingnya. Ingin hati abaikan dulu, tapi apalah daya, keberisikan sudah tak menentu. Terlebih saat menangis, si Valide ini tidak bisa diajak komunikasi, alias suara saya tertelan oleh tangisnya. Mungkin inilah yang disebut tantrum.😥😥😥

Sau hal lagi yang buat saya makin lelah adalah si nenek yang ikutan ambil suara jika Valide nangis. In sya Allah, semua orang pun tahu perhatian sang nenek pasti positif. Eh...tapi jika dalam kondisi bising kiri-kanan, rasa positif bisa turun derajatnya. Pahamilah, ini yang disebut resiko tinggal bersama orangtua (ini pun demi menjemput keberkahan besar lain dari Allah).

Lalu bagaimana caranya agar kesabaran saya selalu dalam stok yang aman?
Untuk saat ini saya masih berproses. Proses mencari yang ajeg sesuai kondisi hati. Sebagaimana fluktuatifnya iman, setiap hari ada saja hal-hal berbeda yang memengaruhi keajaiban kondisi hati. Walaupun demikian, ada satu kunci utama: Allah.

Jika kita awali hari dengan ingat Allah, memohon kepada Allah, semoga Allah jaga terus stok sabar itu atau Allah dengan mudahnya mengganti keadaan siaga amarah menjadi kondisi surga. Masya Allah.


.
.
.
Ibu yang terus belajar,
@25Jan'18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar